Tips Sukses Menyusui Ala Gue


 
"Asiku sedikit"
"Anakku nolak nyusu"
"Anakku nggak kenyang-kenyang"

.. adalah 3 alasan paling populer yang dijawab oleh seorang ibu yang berhenti menyusui dan memutuskan memberikan susu formula untuk bayinya. Eitss jangan sensi dulu moms, gue pun pernah mengalaminya. Gagal menyusui pada anak pertama.

5 tahun yang lalu, gue banyak mem-posting artikel tentang ASI dan relaktasi. Yap segitu niatnya gue ngasih asi ekslusif untuk Barra tapi selalu berujung kegagalan. Waktu itu kondisinya Barra kuning di hari keempat (alhamdulillah nggak sampe dirawat sih) dan selalu menangis tiap kali gue nenenin. Gue pikir asi-nya ngga keluar dan dia kelaparan, akhirnya hari itulah pertama kali dia menelan sufor. 

Depresi sih pasti, ujung-ujungnya malah baby blues dan minder karena banyak ibu di sekeliling gue yang asinya lancar jaya. Walopun udah campur, gue ngga patah semangat. Berkali-kali gue nyoba untuk menyusui langsung. Mendatangi markas AIMI pusat untuk relaktasi dan "berantem" sama si bayi supaya dia nggak ngamuk saat dinenenin. Sampai pada akhirnya gue menyerah dan merelakan anak pertama gue minum asi dan susu formula.

Belajar dari kegagalan itulah akhirnya alhamdulillah gue berhasil menyusui anak kedua, walopun masih juga nemuin "tantangan" kayak puting lecet atau kejar-kejaran stok asip, maklumlah saat itu gue masih kerja dan mengandalkan asi perah. 

Nah, alhamdulillah menyusui anak ketiga ini lebih mudah. No drama puting lecet, bayi nolak nyusu atau kejar-kejaran stok asip karena memang sekarang gue ada di rumah, jadi Ibrahim bisa menyusu langsung sepuasnya. Gimana caranya supaya sukses menyusui? ini dia beberapa tips yang selama ini gue lakuin dan insya Allah mudah2an bisa membantu moms yang baru aja melahirkan.


Cek perlekatan saat menyusui

Menurut gue ini tahap paling awal dan penting yang menentukan berhasil tidaknya proses menyusui. Perlu diinget bahwa tidak semua ibu bisa memproduksi asi yang banyak di hari-hari awal kelahiran. Jad  i enjoy aja, terus dirangsang dengan cara menyusui langsung. Tenang aja, bayi masih punya cadangan lemak yang membuatnya tidak akan kelaparan. Saat menyusui bayi, arahkan payudara langsung ke langit-langit mulut bayi untuk menghindari gesekan dengan lidah bayi yang masih tajam. Hal itu ampuh mengurangi resiko puting lecet. Kemudian pastikan bayi menyusu pada aerola, bukannya ngempeng di puting. Gimana cara memastikannya? Jika bibir bawah bayi sudah terlipat (memble) dan ada gerakan menelan yang terlihat pada pipi dan lehernya, berarti perlekatan bayi sudah benar. 

Hindari dot atau alat bantu menyusu lainnya

Pemakaian dot tuh sebenernya jadi tersangka utama banget yang banyak menyebabkan ibu gagal ngasih asi ke bayinya. Apalagi kalau sejak lahir bayi udah menyusu menggunakan dot (bisa karena alasan medis bayinya dirawat atau karena alasan kepraktisan). Perlu diketahui dan diingat, tidak ada satupun bentuk dot atau alat bantu menyusu lainnya yang sama dengan puting ibu. Dengan menyusui langsung, bayi punya effort untuk menghisap dan aliran asi yang keluar pun tergantung pada seberapa kuat hisapannya. Beda banget sama cara kerja dot yang cenderung mengalirkan susu secara berlebihan, sehingga bayi nggak perlu kerja keras saat menyusu. Jadi udah pasti enakan pake dot doong, nah inilah yang nyebabin bayi menolak menyusu langsung ke payudara ibu atau "ngamuk" saat menyusui. Bukan karena asinya sedikit, tapi karena bayi sudah terbiasa enak dengan aliran susu yang deras saat menggunakan dot. Jadi sebaiknya hindari pemakaian dot di awal kelahirannya. Lebih baik gunakan cup feeder, sendok atau pipet untuk memberikan asip. Ribet sih memang, tapi cara ini lebih baik untuk menghindari bayi bingung puting.

Konsumsi air putih

Karena sebagian besar komposisi asi itu berupa cairan atau mineral, maka konsumsi air putih lebih banyak. Biasanya gue minum air putih sekitar 4 hingga 5 liter sehari. Ngaruh kah ke asi? hmm ngga secara langsung sebenarnya. Jadi gini, seberapa pun banyaknya makanan dan minuman yang kita makan sebenarnya nggak mempengaruhi kuantitas asi. Asi akan tetap berproduksi dengan sendirinya sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan (ingat konsep supply and demand). Nah untuk memproduksi asi, dibutuhkan bahan makanan dan minuman yang diambil langsung dari tubuh si ibu. Bayangkan saja apa jadinya kalau si ibu kurang makan dan minum? pasti akan kelaparan dan dehidrasi. Itulah sebabnya ibu menyusui terkenal "selalu lapar". 

Makan enak!

Orang bilang kalau menyusui banyakin makan sayur A atau buah B yang terkadang kita nggak suka. Memang bener sih mengkonsumsi sayur dan buah itu bagus untuk menghasilkan asi yang berkualitas. Tapi perlu diinget ya buibu, berapapun banyaknya sayur dan buah yang dikonsumsi itu sama sekali nggak mempengaruhi kuantitas asi, tetapi yap bener membuat asi jadi berkualitas. Jadiii, makanlah dalam jumlah yang wajar. Buat gue, salah satu faktor yang bikin asi lancar adalah makan enak! Makan makanan yang kita suka pasti membuat kita bahagia. Nah perasaan bahagia itulah yang merangsang kerja hormon oksitosin sehingga muncullah LDR (let down reflex) yang membuat aliran asi lebih lancar.

Intensitas menyusui

Sesuai prinsip kerja produksi asi ; supply and demand, maka sesering mungkin susui bayi di hari-hari awal kelahirannya. Bayi baru lahir memang cenderung tidur dan susah dibangunkan, jadi kita mesti pasang jadwal menyusui, biasanya 2 jam sekali (semakin sering makin baik) dan jangan biarkan payudara bengkak. Asi akan diproduksi sesuai dengan jumlah yang telah keluar dikonsumsi. Maka untuk memperbanyak kuantitasnya, biarkan bayi menyusu langsung sepuasnya dan selingi dengan memerah atau memompa asi. Waktu terbaik menyusui atau memompa asi adalah pada waktu dini hari menjelang subuh. Saat itulah hormon oksitosin bekerja melancarkan asi. Semakin sering asi dikeluarkan, makin cepat pula produksinya.

Pelajari mitos dan fakta 

Banyaaak banget mitos dan fakta yang beredar seputar menyusui. Gue salah satu korban mitos, yap bahkan ampe saat ini. Menjelang usianya sebulan, Ibrahim pernah ngalamin growth spurt. Saat itu dia menyusu lebih sering dari biasanya, sehingga payudara gue terasa kosong dan letoy. Gue sempet takut asi nggak nyukupin kebutuhannya, tapi setelah browsing dan berguru pada ahlinya, gue pun semakin yakin bahwa payudara yang letoy  itu merupakan tanda produksi asi yang lancar dan baik. Meskipun terasa kosong, asi tetap ada walaupun alirannya tidak sederas jika payudara dalam kondisi penuh. Masih banyak lagi mitos-mitos yang perlu diketahui supaya nggak menghambat apalagi menggagalkan proses menyusui. Semakin banyak belajar, pasti bakal semakin percaya diri menyusui.

Yakin dan percaya diri

Pada akhirnya, sukses atau tidaknya proses menyusui tergantung pada keyakinan dan usaha kita sebagai ibu. Kalo kitanya yakin dan nggak mudah putus asa, insya Allah pasti sukses menyusui. Apapun kendala yang gue hadapi saat menyusui, gue selalu yakin asi gue cukup - no matter what. Hindari stress, karena asi lancar kalau kitanya happy. Maka ciptakan suasana yang happy, ada banyak cara kok misalnya dengan makan enak, dengerin musik, belanja atau melakukan hobi apapun yang kita suka. Nggak usah dengerin pendapat negatif orang lain, yakin dan usaha terus. Kalaupun dengan mencoba berbagai cara masih juga gagal dan bayi terpaksa harus diberi sufor, jangan berhenti menyusui. Tetaplah memberikan hak bayi untuk meminum asi. 


Tips yang gue kasih tadi emang common banget, tapi memang inilah yang bikin asi gue lancar hingga saat ini. Menurut gue kunci keberhasilannya ada di poin terakhir sih. Intinya harus yakin kalau asi kita cukup dan be happy!


Komentar

Postingan Populer