Melahirkan Ceasar Di RS HGA Depok

Melahirkan adalah proses alami yang membutuhkan perjuangan dan sangat melelahkan. Oleh karena itulah, bagi saya, penting banget memilih rumah sakit yang nyaman, baik dari segi fasilitasnya sampai tenaga medisnya. 

Nah pada proses melahirkan anak ketiga ini, saya memilih rumah sakit yang agak jauh dari rumah. Alesannya karena saya kapok sama rumah sakit terdahulu yang labelnya "RSIA" tapi pelayanannya sangat "RS umum". Jujur tadinya saya sempat menyepelekan rumah sakit yang katanya tempat artis Ayu Ting Ting itu melahirkan. Soalnya sejujurnya area tunggu praktek dokter spesialisnya ndak nyaman. Pasien dengan berbagai jenis penyakit, mulai dari kandungan, anak, mata sampai jantung atau syaraf disatukan di area yang sama. Kebayang dong gimana ramenya. Intinya kurang nyaman lah, walaupun suster-susternya baik dan antrian dokter kandungan yang saya pilih pun ngga terlalu ramai. 

Tapi ternyata dugaan saya salah. Proses kelahiran anak ketiga berjalan lancar dan saya nyaman banget. Sejak awal kehamilan, saya dan suami memutuskan untuk menggunakan fasilitas BPJS ketimbang asuransi kantor. Makanya, dari awal pula kita bernegosiasi dengan dokter kandungan yang sebenernya dia bukan dokter BPJS tetapi menerima pasien BPJS dengan syarat tertentu. Jadi selama proses visit bulanan kita tetap mendaftar sebagai pasien umum. Tapi 2 minggu sebelum jadwal SC, saya wajib konsul ke dia sebagai pasien BPJS - tentu saja dengan rujukan dari faskes 1. Barulah proses melahirkannya pun dengan fasilitas BPJS kelas 1. 


Hari itu, 31 Januari 2017, entah kenapa saya ngerasa mules luar biasa. Puncaknya setelah saya menyusui anak kedua, rasa sakitnya benar-benar tak tertahankan. Akhirnya suami yang kebetulan lagi off pun membawa saya ke IGD RS HGA karena jadwal praktek dokter kandungan sudah selesai. Setelah diperiksa oleh bidan, ternyata saya sudah pembukaan dua. Maka segeralah saya dibawa ke ruang bersalin dan dijadwalkan masuk ruang operasi 2 jam berikutnya.

Proses operasi ceasar kali ini agak beda dengan proses kelahiran anak kedua. Diluar dugaan, suntik anastesi di tulang ekor ternyata nggak sakit sama sekali. Padahal 2 tahun lalu saya ngerasa kesakitan banget saat dibius. Selama operasi, saya didampingi oleh dokter anastesi dan asistennya yang terus menerus memantau kondisi saya. Sesekali ngajak ngobrol. sesekali mengusap kening saya supaya ndak terlalu tegang. Sesekali menyuntikkan sesuatu ke selang infus - yang saya duga adalah obat bius atau apalah. 

Begitu anak saya lahir dan selesai dibersihkan, dokter anak membawa bayi saya untuk dicium dan diletakkan di dada untuk proses IMD. Lumayanlah dapet 15 menit IMD daripada nggak sama sekali kayak waktu ceasar anak kedua!!. Dokterpun bergantian mengucapkan selamat. Diluar dugaan lagi, setelah anak saya lahir, dokter anastesi rupanya ndak membius total. Saya tidak dibiarkan tidur, tetapi tetap merasa rileks dan "bangun" hingga prosesnya selesai. 

Setelah itu saya dibawa ke ruang observasi untuk menunggu reaksi obat yang diberikan saat operasi. Disitu satu per satu suami, ibu dan mertua saya masuk menjenguk. Hanya butuh waktu satu atau satu setengah jam sebelum saya akhirnya dibawa ke kamar inap di lantai 2. Saat itu ada 3 selang yang melekat di tubuh saya ; infus, epidural, dan kateter. 

Sesampainya di kamar, tidak lama kemudian bayi saya datang bersama perawat. Saya langsung diajari menyusui dengan posisi tidur miring. Lalu jam 11 malam si bayi dibawa suster kembali ke ruang perawatan bayi. Yap, rumah sakit ini tidak room in. Bayi memang tidak 24 jam tidur sama ibunya. Tadinya saya sempat ragu, tapi ternyata memang berdampak positif bagi ibu yang baru aja melahirkan. Kita jadi punya waktu yang cukup untuk istirahat dan tidak stress. Beruntung bayi saya ndak rewel selama berpisah dari saya. 

Fasilitas kamar inapnya juga nyaman. Kebetulan saya dapat kamar kelas 1 untuk 2 orang pasien. Yang paling saya suka adalah kamar mandinya yang "fancy" berwarna cerah dan bersih!! Saya tipikal orang yang paling resik kalau menyangkut kamar mandi. Tapi kali ini saya harus acungi jempol untuk kebersihan kamar mandi dan tiap sudut ruangan kamar. Perawatnya pun ramah, responsif kalau dipanggil dan membantu kalau diminta. 

Overall saya puas dengan rumah sakit ini. Proses administrasinya pun nggak lama dan berbelit-belit. Dua hari pasca operasi saya dibolehkan pulang oleh tim dokter. Prosesnya benar-benar cepat, singkat dan nyaman sekali. Jadi saya bisa cepat pulang setelah diperbolehkan oleh tim dokter. Segitu dulu review tentang proses melahirkan ceasar di RS HGA depok.


PS : Baca juga prosedur melahirkan di rs hga



*Sori saya nggak sempet foto ruangan kamarnya. Next time di update lagi yaa.



Komentar

Postingan Populer