Review Sekolah Semut-Semut Natural School, Depok



Dulu, rasanya kami tidak menemukan kesulitan saat pertama kali mencari sekolah untuk babang dua tahun yang lalu. Maklum, ketika itu tidak banyak sekolah swasta yang mumpuni di kota Depok, kalaupun ada letaknya pun cukup jauh dari rumah kami.


Mengapa harus swasta? karena saya dan suami sepakat untuk menyekolahkan babang di sekolah berbasis ajaran Islam. Kami percaya bahwa landasan atau dasar agama yang kuat, insya Allah akan membentuk babang menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari kami orangtuanya. Kemudian  pilihan pun akhirnya jatuh pada sebuah sekolah alam berbasis ajaran Islam bernama 'Semut-Semut The Natural School'. Sebenarnya sudah cukup lama kami mengetahui reputasi sekolah ini, karena kebetulan keponakan kami pun sejak TK sudah bersekolah disana. Saya langsung jatuh hati sejak pertama kali menginjakkan kaki di sekolah yang didominasi pohon-pohon rindang disekelilingnya. Impresi pertama saya kala itu; adem dan unik!

Mini zoo


Bagaimana tidak, kita bisa menemukan berbagai macam jenis pohon dan tanaman serta kebun binatang mini (mini zoo) yang memelihara hewan seperti biawak, ayam, kura-kura, ikan dan beragam jenis burung. Selain untuk dipelihara, hewan-hewan tersebut digunakan sebagai pendukung pada proses belajar. Jadi anak bisa berinteraksi langsung dan mengamati hewan yang sedang dipelajari. Metode ini tentu jauh lebih efektif dari sekedar materi buku (text book), karena anak jadi lebih cepat paham dengan ber-experience secara langsung.



Lalu sesuai dengan titel 'sekolah alam', tentu saja sekolah ini mengajak anak berinteraksi lebih dekat dengan alam. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan halaman sekolah polos tanpa penutup. Ya, anak-anak memang sengaja dibiarkan menjejak tanah dan sesekali menikmati serunya bermain pasir dan air. Serunya lagi, jenis permainan anak-anak (terutama di area TK) pun dibuat dari barang-barang bekas seperti ayunan dari potongan ban mobil atau perosotan berupa rumah pohon kayu.

Area bermain untuk anak TK

Lapangan utama

Dari mata lantas turun ke hati. Kami semakin tertarik untuk menyekolahkan babang disini setelah mencoba sit in (one day trial). Tanpa perlu dijelaskan panjang lebar, sekolah ini punya visi misi serta metode belajar yang sesuai dengan keinginan kita. Konsep 'Natural school' disini bukan hanya dipaparkan melalui lingkungan sekolahnya saja, tetapi juga proses belajarnya yang memang natural, menyesuaikan karakter dan kemampuan anak.

ruang kelas anak SD

Proses belajar mengelompok, jadi lebih fokus

Tukar kado saat kenaikan tingkat. Nilai kadonya tidak boleh lebih dari Rp 25ribu.

Makan bersama saat snack time, tentunya diawali dengan berdoa.


Kurikulumnya bahkan disesuaikan dengan cara kerja otak anak, bukan sebaliknya. Dan yang paling bikin kami mantap memilih sekolah ini karena tidak hanya mengutamakan kecerdasan kognitif anak semata, tapi juga mengembangkan karakter anak serta membangun keterampilan hidup (life skill), keterampilan berfikir logis, dan nilai-nilai moral. Nah, poin itu sih yang rasanya agak jarang ditemui pada sekolah lain. Pada umumnya, sekolah hanya terpaku pada pengembangan kecerdasan berpikir anak tanpa memedulikan karakter dan kreativitas yang dimiliki si anak.


Nah, saking banyaknya poin plus yang saya temui di sekolah ini, maka saya akan menjabarkan kelebihan atau keistimewaan sekolah ini dalam bentuk pointer supaya dibacanya lebih enak.

  • Fleksibel. Kalau biasanya guru akan memarahi murid ketika tidak memakai sepatu berwarna hitam, maka di Semut-Semut anak-anak bahkan boleh pakai sandal! Seragam tentu ada, wajib dipakai pula, tapi tidak akan dihukum atau dimarahi ketika anak sedang tidak mood pakai seragam atau sedang ingin pakai sandal saja. 
contoh seragam hari Senin

  • Selamat tinggal tas berat. Disini anak-anak tidak perlu membawa buku. Buku, alat tulis atau media belajar lainnya sudah disediakan oleh sekolah. Disimpan disana juga dan dikeluarkan saat dibutuhkan. Jadi, yang dibawa pulang hanya buku komunikasi (bukom) yang diberikan setiap hari (kalau TK setiap hari jumat) yang berisi informasi seputar aktivitas dan perkembangan belajar anak selama di sekolah. Bagaimana kalau mau review pelajaran di rumah? Kalau di TK, dalam Bukom yang dibagikan tiap Jumat itu sudah disisipi lembaran daily activity untuk seminggu kedepan. Jadi kita, orangtuanya, tau anak-anak akan melakukan atau belajar apa aja sih seminggu kedepan. Nah, biasanya saya akan review sedikit tentang aktivitas harian babang sesuai dengan tema yang sudah tercantum di daily activity-nya. Sementara kalau anak SD biasanya diberikan TR (tantangan rumah, seperti peer) di akhir minggu, agar anak bisa mengerjakannya bersama orang tua saat libur akhir pekan.

  • Peer untuk orangtua. Lucunya, orangtua pun dilibatkan dalam proses belajar. Jadi dalam seminggu, ada hari-hari tertentu dimana anak-anak akan mendapat tugas yang mesti diselesaikan bersama orangtua. Tugasnya bukan seperti mengerjakan LKS atau sebangsanya, tugasnya kreatif banget! Misalnya membuat kolase foto liburan dan deskripsinya, membuat kartu ucapan unik untuk guru atau saya bahkan pernah kebagian tugas membuat kostum kepik ketika babang harus fashion show. Karena tugas dari sekolah juga saya akhirnya bias menjahit!

  • Belajar sambil bermain. Anda pasti akan kesulitan membedakan aktivitas di sekolah itu sedang bermain atau belajar. Ya, karena memang proses belajarnya menyenangkan banget! Anak-anak nggak hanya terpaku pada angka-angka di papan tulis atau rentetan kalimat di buku, melainkan langsung mempraktekkannya dengan cara yang seru! Misalnya ketika lagi mempelajari tentang habitat hewan, anak-anak memang langsung 'turun' mengeruk Tanah dan mengambil cacing atau semut untuk melihat langsung kehidupan binatang tersebut. Pokoknya fun and no fear!
Saat Komunitas Reptil datang menjadi guest teacher untuk anak2 TK

  • Disini, strata antara guru dan siswa terlihat tidak begitu jauh karena para guru pun memanggil siswanya dengan sebutan 'teman kecil', jadi anak-anak juga merasa lebih nyaman dan terbuka dengan guru-gurunya. Meskipun sebagian besar guru-gurunya berhijab, mereka tuh seru-seru banget dan paham betul akan karakteristik masing-masing anak. Mungkin karena jumlah siswa di kelas tidak lebih dari 16 anak bagi TK dan 27 anak di tingkat SD serta didampingi oleh 2 guru. Jadi mau tidak mau memang ada ikatan batin yang kuat antara guru dan si anak. Contohnya gurunya babang, namanya bu Naning. Sudah 2 tahun ini dia menjadi guru pendamping di kelas babang. Jika saya kebingungan saat babang mulai tantrum, lain halnya dengan bu Naning yang dengan sigap bisa meluluhkan hati babang. Ya, memang sedekat dan seterampil itu guru-gurunya.

  • Berani tampil. Sebenarnya babang adalah tipe anak pemalu dan agak lama 'panas'nya. Tapi sejak sekolah, dia jauuhh lebih percaya diri. Ya, karena sekolah ini melatih siswanya untuk berani tampil. Misalnya dengan latihan presentasi tentang tema tertentu di depan kelas dan menampikan karya seni berupa gerak dan musik melalui sebuah pentas seni (assembly) yang biasanya digelar dua kali dalam satu semester. Di akhir tahun ajaran biasanya Semut-Semut menggelar Pentas Akhirussanah dimana anak-anak jenjang PG dan TK akan bergabung menampikan karya seni yang akan ditonton langsung oleh kami para orang tua. Ada yang mendapat tugas menari, menyanyi, baca doa, akting dan MC-nya pun bahkan si anak! 
Salah satu pentas yang dilakukan anak TK saat berkemah (camping) di sekolah

Pentas Akhirussanah 2018. Saat itu babang menari Jaranan asal Jawa Timur.



Overall, sekolah ini sudah berada pada level 'paket komplit' dalam standar pendidikan untuk anak versi saya. Hasilnya memang signifikan. Hal menonjol yang saya dapati setelah 2 tahun babang sekolah disana adalah ia jauh lebih percaya diri, padahal sebetulnya dia tipe anak 'slow heat' di lingkungan baru. Dia selalu antusias setiap kali menceritakan pengalaman di sekolah setiap harinya, dan yang paling mengejutkan lagi, dia bahkan sudah hafal bacaan dan gerakan sholat, doa-doa pendek dan beberapa hadist Rosul.


Sayangnya, untuk masuk ke sekolah ini rupanya tidak mudah. Eits, bukan cuma orangtuanya yang punya kriteria lho, pihak sekolah pun punya kriteria tertentu pada saat menerima anak untuk bersekolah disana. Itu dia sebabnya tidak banyak kursi yang tersedia saat pendaftaran tiap tahunnya. Untuk masuk ke Semut-Semut, kita akan melalui beberapa tahapan seperti pengamatan saat anak sit in atau assessment, kemudian lanjut ke tahap interview orang tua oleh kepala sekolah dan Direktur sekolah. 

Selain itu, biaya sekolah disini pun terbilang cukup tinggi. Balik lagi pada pribahasa yang pernah saya katakana di posting sebelumnya "ada harga ada barang", kita harus menyiapkan biaya yang cukup besar di awal. Untungnya system pembayarannya bukan bundling atau paketan gitu sih, jadi misalnya untuk TK saja, di awal kita harus bayar uang pendaftaran, uang pembangunan gedung, biaya SPP bulan pertama dan uang seragam. Nah ditahun kedua, ketika anak masuk TK B, kita mesti bayar uang pembangunan lagi meskipun nominalnya jauh lebih sedikit. Agak lebih mahal dibanding system bundling memang, tapi paling tidak Anda tidak akan rugi-rugi amat kalau anak-anak tiba-tiba harus pindah atau anggap saja nyicil per tahunnya.

Ekskul Taekwondo


Berapa biayanya? Hmm kalau nggak salah, 2 tahun lalu saat babang masuk TK A, kami harus menyiapkan dana sekitar Rp 16 juta plus Rp 3 juta di tahun kedua. Itu pun belum termasuk biaya SPP bulanannya, Rp 950.000. Konon katanya ada kenaikan sekitar 10-20% tiap tahunnya. Sementara biaya masuk SD tahun ini, kami harus merogoh kocek sekitar Rp 19 juta (sudah termasuk uang seragam dan SPP bulan pertama). Biaya tersebut belum termasuk biaya catering (kalau Anda mau, karena anak SD pulangnya sampai jam 2) dan biaya antar jemput (juga optional).

Biaya tambahan lainnya dikenakan untuk ekstra kurikuler. Tidak banyak jenis Ekskul yang bisa diikuti anak TK. Kalau nggak salah hanya ada Taekwondo dan paduan suara. Nah beda hal dengan anak SD yang bisa memilih sekitar 17 ekskul yang ditawarkan, seperti Taekwondo, Futsal, Gitar, English club, Science Club, Archery, Cookery, Tahfidz Qur'an, Dance, Gardening dan masih banyak lagi. Berapa biayanya? Relatif, berkisar antara Rp 150rb hingga Rp 250rb per-kegiatan. Tahun ini babang memilih kegiatan Futsal. Latihannya biasanya seminggu sekali setiap pulang sekolah sampai jam 4 sore. 

Nah, jadi sudah kebayang ya bagaimana gambaran sekolah ini. Oh ya, informasi tambahan, Semut-Semut juga merupakan salah satu sekolah inklusi di Depok. Sekolah ini menerima anak-anak berkebutuhan khusus yang tentunya didampingi oleh guru khusus (shadow teacher) dan psikolog. Mudah-mudahan reviewnya membantu ya moms :) 


Hall area TK

lingkungan sekolah yang didominasi pohon dan tanaman. Sejuk ya!

Area wudhu anak SD

Babang's graduation!

Saat anak TK field trip ke Taman Wisata Lebah untuk mengamati langsung proses pembuatan madu.

Outbond seru

Salah satu aula terbuka yang digunakan untuk berkumpul saat jam makan siang/ istrirahat






Komentar

Postingan Populer