Untung Rugi Jadi Ibu Rumah Tangga
pic by : adiaryofarealhousewife |
Sebenarnya tidak pernah ada kata "rugi" menjadi seorang pengangguran, apalagi kalau sudah menikah dan punya anak. Karena setiap detik yang berlalu terlalu berharga untuk disetarakan dengan uang yang didapat dari hasil "meninggalkan rumah" untuk bekerja.
Saya sendiri adalah seorang ibu bekerja dari balita berusia 4 tahun 8 bulan dan 1 tahun 4 bulan. Sejak mereka lahir, saya sudah menitipkan mereka bersama pengasuh, minimal 10 jam sehari, dari pagi sampai malam. Kebetulan karena satu dan lain hal, akhirnya saya memutuskan untuk resign dan fokus mengurus anak-anak di rumah.
Jadi postingan ini saya buat dengan harapan bisa mencerahkan kegalauan para ibu bekerja yang mau resign atau sebaliknya, ibu rumah tangga yang berencana mau kembali bekerja.
Untung Jadi Ibu Rumah Tangga
- Punya waktu yang tak terhingga untuk menikmati momen kebersamaan dengan si kecil. Kamu bisa sepuasnya bermain sama mereka dan tentunya mengamati perkembangan anak dari hal-hal terkecil.
- Kehadiran seorang ibu di sisi anak tentu saja akan memperkuat bonding atau ikatan batin antara keduanya. Anak akan cenderung lebih bahagia dan percaya diri karena ada ibu yang selalu mendampinginya. Dia bisa kapan saja bercerita dan mengekspresikan perasaannya tanpa perlu menunggu waktu lebih lama seperti yang terjadi pada ibu bekerja.
- Less stress. Say goodbye to stress, karena kamu nggak perlu lagi pusing mikirin pekerjaan yang belum tuntas, merasa bersalah karena harus pulang malam, bingung memikirkan menu makanan besok, atau siapa yang harus menjemput anak pulang sekolah. Kamu bisa mengerjakannya sendiri, karena ada banyak waktu untuk fokus membagi pekerjaan sehingga semuanya terasa lebih ringan dan well-organized. Bonusnya, kamu memiliki waktu untuk istirahat di siang hari!
- Bebas mengembangkan hobi. Kalau dulu selalu terucap kata "ngga sempat" tiap kali mau terjun ke dapur atau melakukan hal-hal yang kamu sukai, nah it's your time! Selagi anak tidur atau sibuk bermain, manfaatkan waktu untuk mengembangkan hobi dan bakat yang mungkin selama ini terpendam. Misalnya mencoba resep masakan baru, menjahit, menulis, berkebun atau apapun yang kamu suka. Akan lebih baik jika hobi tersebut juga bermanfaat bagi orang banyak, at least suami dan anak.
- Lebih hemat. Sebenarnya ini tergantung masing-masing orang sih ya. Kalau kamu memang tipe shoppaholic yang hobi shopping online ya nggak akan berhemat juga sekalipun menetap di rumah. Maka berusahalah untuk 'mengobati' kecanduan belanja, karena memang sebenarnya kamu bisa jauh lebih hemat dengan tidak bekerja. Karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk perjalanan, jajan atau mungkin window shopping di mall sambil makan siang.
Kerugian Jadi Ibu Rumah Tangga
- Jauh lebih lelah. Ini akan terjadi jika kamu memiliki balita tanpa bantuan ART atau pengasuh. Pekerjaan rumah yang selalu ada dan keaktifan si kecil akan sangat menguras tenaga dan emosi. Bayangkan, kamu harus membereskan rumah sambil mengasuh dan menemani si kecil bermain, non stop dari pagi sampai malam. Pekerjaan ini tidak mengenal jam kerja dan tanpa bayaran, apalagi uang lembur. Jadi bersiaplah menata hati dan mental untuk siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di rumah. Tipsnya, nikmati setiap momen yang terjadi dan berhenti menjadi perfectionist. Itu rumahmu sendiri dan mereka adalah anak-anakmu, jadi jangan batasi kreativitas mereka apalagi sampai memarahinya hanya karena rumah nggak mau kotor.
- Jenuh. Berkutat dengan rutinitas yang sama dari pagi sampai malam, apalagi tanpa teman ngobrol tentu akan sangat membosankan. Berbeda dengan pekerja kantoran yang bisa menyalurkan rasa bosan dengan "kabur" sejenak ngopi bareng teman, di rumah kamu akan menemui rutinitas dan orang-orang yang sama tiap waktu. Jadi, pintar-pintarlah mengatur waktu untuk beristirahat dan rencanakan kegiatan bersama si kecil agar tidak merasa bosan, misalnya membuat kue, bermain di taman atau pergi minum es krim di mall.
- Disepelekan. "dasteran", "kuper" dan "gosip" adalah label yang seringkali melekat pada diri seorang ibu rumah tangga. Saya sendiri nggak tau dari mana asal mulanya, tapi ketiga hal itulah yang sering dianalogikan sebagai sosok ibu rumah tangga. Jangan heran dengan sindiran "Ah yang dia tau cuma kelanjutan sinetron A aja" dan masih banyak lagi. Ya mau gimana lagi, lha wong hiburan praktis ibu rumah tangga itu tv! So, update, update dan update. Jangan lupa meng-update kualitas dirimu.
- Harus berhemat. Berbeda dengan para pekerja yang menerima gaji setiap bulan, seorang ibu rumah tangga hanya mendapatkan uang dari hasil suaminya bekerja. Yes, single income, Artinya kalian hanya bergantung pada penghasilan suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun dengan keahlian atau minat yang kamu miliki, kamu juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan berjualan, baik itu membuka lapak di rumah atau berjualan secara online. Apapun yang kamu pilih, pastikan tidak terlalu menyita waktu, karena esensi menjadi ibu rumah tangga adalah mengurus rumah dan keluarga.
Bagaimana sudah ada bayangan? Mudah-mudahan membantu ya. Satu hal yg perlu diingat adalah tidak ada yg salah menjadi ibu bekerja atau ibu rumah tangga. Dua-duanya memiliki untung rugi yang sama, dan keduanya tetap mulia selagi tetap mengutamakan keluarga :)
Komentar
Posting Komentar